Kesibukan Caturwulan Pertama di Tahun Terakhir Sarjana


We’re back! itulah kata yang mungkin cocok saat ini. Setelah meliburkan diri satu bulan lalu kembali lagi ke dalam kesibukan kampus dengan segala kekhasannya. Hampir 5 kegiatan yang saya lakukan 2 bulan ke depan dan memiliki fokus dan tanggungjawabnya masing-masing.

Kangen dengan teman-teman geodesi geomatika, saya kembali mengawali semester dengan bercanda tawa bermain bersama tanpa meninggalkan  tugas sebagai wakabid akademik & keprofesian IMG. Terhitung masih 6 program kerja yang harus diselesaikan sebelum saya turun lengser. Keenam program ini dilakukan, baik oleh badan pengurus sekarang ada pula yang merupakan pengantar bagi pengurus selanjutnya. Eskursi Hidrografi, Training Autocad, Company Visit jilid 2, Bundel Pintar Semester Genap, Bank data Akademik dan Advokasi TPB.

Keenam program itu tidak akan berjalan dengan maksimal apabila ketua divisi (setara menteri) tidak melakukannya dengan perencanaan yang matang dan koordinasi yang kompak. Koordinasi yang dilakukan tidak hanya kepada sesama mahasiswa namun kepada dosen selaku pembimbing dan kepada pihak lain yang terkait. Ketua divisi harus peka dalam pemilihan ketua proyek tiap programnya dan jeli dalam setiap masalah. Kepekaan dan kejelian dlam melihat sekitar merupakan suatu keharusan. Manajemen sumberdaya syarat utamanya adalah kejelian melihat potensi anggota.

Keluar dari keilmuan, saya bermain dalam ranah bisnis. Meremoro sebagai perusahaan di bidang produk dan jasa harus segera beranjak jalan. Beranjak jalan tidak perlu lari , kita hanya perlu berjalan bahkan merangkak dulu di tahap awal. Namun itu semua dimulai dari suatu tindakan yaitu gerak. Memang perusahan ini secara official sudah lahir 2 tahun yang lalu. Apa saja yang sudah dicapai? Bagaimana tingkatan dan prospeknya? Masih belum bisa dijawab. Meremoro butuh suntikan hormon giat.

Tiga bulan ke depan saya dan teman-teman sudah merancang beberapa rencana gerak dengan porsi masing-masing. Permasalahan yang muncul sebelumnya adalah bagaimana menciptakan produk kemasan dengan tidak bermodalkan mesin dan keterampilan cetak mencetak. Bagaimana mendapatkan klien usaha pangan yang skupnya tradisional dan bagaimana meyakinkan pedagang kaki lima bahwa produknya akan lebih laku apabila diberi kemasan.

Yang kami bangun adalah sebuah citra. Kami bermain di pencitraan dan pencitraan hanya ada satu kuncinya, yaitu fungsional, aman, dan indah. Kami berusaha untuk itu 1 bulan ke depan.

Panggilan investor pun sangat menggiurkan saat Apal! diberikan kesempatan besar didanai oleh Kementrian Teknologi dan Riset Indonesia. Ini merupakan kesempatan luar biasa. Sedikit cerita, saat malam penghargaan Poficio Awards  (semacam penghargaan prestisius bagi karya mahasiswa ITB) Apal! terpilih menjadi Best Innovation Idea. Setelah acara usai, saya cepat ke kamar mandi karena sudah tidak tahan lagi ingin buang air kecil. Tidak diduga setelah keluar kamar mandi bertemu dengan ketiga konsultan Menristek dari BIC (Bussines Innovation Center) dan menyapa saya. Tak heran memang sudah mengenal saya saat presentasi karya, saya diminta untuk tidak berbicara ke siapapun tentang Apal! dan secepatnya untuk menghubungi beliau-beliau. “Ini ide bagus dek. Sudah punya kartu nama saya? Cepat hubungi saya ya! ”

Dan pergulatan bathin pun dimulai.

Semangat kerja uda kaya mau mukul sekeraskerasnya. Wattt taaaaaaaaaaaa!!

Kegiatannya selanjutnya adalah Promotor.  Tidak dipungkiri adalah Anjar Dimara Sakti, teman sejawat memiliki hajat untuk menjadi Presiden Keluarga Mahasiswa 2012-2013.

Apakah terbesit sebelumnya sil? Tidak!!

Ya, jawaban tegas langsung saya berikan. Ini berhubungan saat kami sedang di Taiwan persis sekali pembicaraan mengenai siapa yang akan memimpin Keluarga Mahasiswa dari angkatan kita, 2008. Ya, mungkin lebih baik cerita ini dimasukkan ke dalam baigan lain saja. Memang saya sudah merencakan cerita itu sejak lama, bahkan sudah terbayang prolog yang akan saya tuliskan. hehe

Bagaimana pun saya selalu mendukung teman saya untuk mencapai impiannya, mencapai the ultimate u. Karena itu saya membantu dia sebagai promotor. Kegiatan sebagai promotor? Tidak kalah sibuk dengan kegiatan yang sebelumnya bahkan apabila dinomerkan, kegiatan promotor adalah kegiatan tersibuk daripada ketiga kegiatan sebelumnya. Permasalahan yang utama menjadi promotor adalah bagaimana cara untuk memenangkan calon presiden yang diusung. Simple. Namun rumit.

Perlu banyak pendalaman masalah kampus, internalisasi, hearing dari masa kampus, dan matrikulasi materi. Banyak yang kita perlu perbaiki dan kita capai. Selain itu juga tantangan besar di depan mata menerjang, ITB Multikampus.

Kita tidak bisa membuat calon pemimpin kita menjadi sempurna mengetahui segala seluk beluk kampus dari mulai bargain position KM ITB di BEM SI (Seluruh Indonesia) hingga oknum pembakaran kampus yang teritegrasi bahkan tau siapa yang sering nginep di himpunan anu. Kuncinya adalah berpikir luas, dari segala sudut pandang, terbuka untuk belajar, dan apresiasi. Ini yang akan menentukan siapa yang menjadi presiden nanti.

Paling tidak 4 minggu ke depan saya berkenalan dan bermain dengan lingkungan baru bersama membangun mimpi Keluarga Mahasiswa ITB.

Diluar keempat kegiatan di atas, kegiatan terakhir adalah Tugas Akhir. Haloo.. saya mahasiswa tingkat akhir lo. Saya juga harus mengerjakan tugas kuliah dan  TA. Hahaha :’D

Dengan 5 kegiatan ini lengkaplah sudah tagline “We’re Back!” saya. Terasa jelas perbedaan liburan dan sekarang. Selamat datang keletihan, kestressan, kecemasan. Siap pulang malam lagi setiap hari. Terlepas dari segalanya itu, satu kunci utamanya, yaitu integritas, antusias, dan kontinu.

Semoga Allah SWT selalu memberikan kekuatan, keimanan dan kasih sayang-Nya akan hamba-Nya yang selalu berusaha menjadi lebih baik dan manfaat. amin

5 thoughts on “Kesibukan Caturwulan Pertama di Tahun Terakhir Sarjana

Leave a comment